Jumat, 26 April 2019

PENTAS ANAK SHOLEH PLAYGROUP AL AZHAAR TULUNGAGUNG

                 PENTAS SENI ANAK SHOLEH PAUD AL AZHAAR TULUNGAGUNG
                           
                                    DI BALAI BUDAYA TULUNGAGUNG

 
Pentas Seni Paud Al Azhar di Balai Budaya Tulungagung 


Balai Budaya Tulungagung yang berada di pusat kota atau persisnya di utara alun alun Tulungagung ternyata cukup diminati sebagai tempat menggelar ragam kegiatan pentas. Besok Sabtu, 18/4/2015, akan menjadi panggung pentas anak anak kreatif dari PAUD AL AZHAAR dalam gelar acara bertajuk PENTAS ANAK SALEH PAUD AL AZHAAR 2015. Acara rencananya berlangsung mulai jam 7 pagi sampai 12 siang.
“Acara ini kami selenggarakan dalam rangka menjelang kelulusan. Ini merupakan acara rutin tiap tahun. Semua potensi yang kami miliki akan tampil besok, seperti aneka tarian, baca puisi, Drum Band, menyanyi, juga baca Al Qur’an,” ungkap Ustadzah Indah Wijayanti selaku pimpinan PAUD AL AZHAAR Tulungagung, Jumat, 17/4/2015.


Indah Wijayanti menyampaikan, rangkaian acara yang akan tampil dalam gelar PENTAS ANAK SALEH PAUD AL AZHAAR itu merupakan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan setahun sebelumnya. “Ini istilahnya sebagai pengembangan bakat sesuai minat masing masing anak,” katanya.
Pelaksanaan acara PAUD AL AZHAAR menggunakan Balai Budaya Tulungagung merupakan pertama kalinya. “Jika nanti ternyata enak dan nyaman mengadakan acara di Balai Budaya, maka akan kembali lanjut tahun berikutnya,” kata Indah Wijayanti.


Biasanya, menurut perempuan kelahiran Kediri itu, pihaknya selalu mengadakan acara di sekolah. “Itu memang membutuhkan tambahan biaya karena harus menyewa peralatan seperti terob. Sedang di Balai Budaya tidak. Dengan mendapat kesempatan memanfaatkan Balai Budaya secara gratis dari Dinas Pariwisata Tulungagung, kami merasa sangat terbantu,” tambahnya.
Sementara itu, menurut Indah Wijayanti, para guru PAUD AL AZHAAR Tulungagung tiap Selasa ternyata juga menggunakan pendapa Balai Budaya Tulungagung untuk latihan rutin seni tradisi Wayang Wong.
Ricko Harsandy Prastyawan, salah seorang petugas jaga Balai Budaya Tulungagung menyampaikan bahwa Balai Budaya selama ini bebas digunakan untuk aneka kegiatan berbagai pihak yang ada di Tulungagung seperti komunitas seni dan budaya. Hanya menurutnya, sesuai aturan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga [Disbudparpora] yang mengelola Balai Budaya Tulungagung, siapapun yang ingin menggunakan pendapa Balai Budaya harus mengajukan ijin kegiatan terlebih dahulu. " Itu supaya teratur dan menghindari bentrok jadwal dengan pihak lain yang telah memiliki jadwal kegiatan di Balai Budaya," katanya.


PAUD AL AZHAAR Tulungagung yang memiliki keunggulan bidang pengajaran baca tulis Al Qur’an ini berdiri sejak tahun 1998 dan merupakan PAUD pertama yang ada di Tulungagung. Sejak awal berdiri tetap beralamat di jalan MT. Haryono gang II nomer 5 kelurahan Bago Tulungagung.
PAUD ini ada TPA dengan tenaga pengajar berjumlah 4. Sementara di Play Group memiliki 9 tenaga pengajar ditambah tenaga kebersihan dan satpam. Tahun ini memiliki 50 siswa. Untuk Taman Kanak Kanak memiliki siswa sejumlah 200. TK AL AZHAAR bertempat di Kepatihan.
PAUD yang memiliki fasilitas kolam renang ini pernah meraih tahun 2012 sebagai PAUD Percontohan di kecamatan dan kota Tulungagung yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Tulungagung. Kemudian dalam rangka hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2014 mendapat juara 1 dan 2 lomba Mewarna tingkat kabupaten Tulungagung.
                   PENTAS ANAK SHOLEH PAUD AL AZHAAR TULUNGAGUNG 
                                                TAHUN PELAJARAN 2018/2019



Kamis, 25 April 2019

PENGERTIAN ANAK USIA DINI - TK ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG




Anak Usia Dini

Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun. Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendifinisikan anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti patmonodewo mengutip pendapat tentang anak usia dini menurut Biecheler dan Snowman, yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.
Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah : “Early childhood” anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini.20 Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.
Sedangkan hakikat anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
UU sisdiknas no. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Salah satu tokoh pendidikan anak usia dini, Maria Montessori mendifinisikan pendidikan anak usia dini sebagai sebuah proses dinamis dimana anak-anak berkembang menurut ketentuan-ketentuan dalam dari kehidupan mereka, dengan kerja sukarela mereka ketika ditempatkan dalam sebuah lingkungan yang disiapkan untuk memberi mereka kebebasan dalam ekspresi diri.
Suyadi memberikan pengertian tentang pendidikan anak usia dini sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Menurut Glen Dolman, ahli perkembangan kemampuan anak, menyatakan bahwa perkembangan yang paling pesat terhadap pertumbuhan otak manusia terjadi pada usia 0-7 tahun. Dikatakan pula bahwa perkembangan otak pada usia dini bisa dicapai secara maksimal apabila diberikan rangsangan yang tepat terhadap semua unsur-unsur perkembangan baik rangsangan terhadap motorik, rangsangan terhadap perkembangan intelektual, rangsangan terhadap sosial-emosional dan rangsangan untuk berbicara (language development). Tersedianya fasilitas dan alat-alat bantu yang memadai seta lingkungan yang sesuai dengan usia anak-anak sangatlah penting peranannya dalam mendukung perkembangan dan kemampuan anak-anak balita tersebut.

Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

a) Prinsip-prinsip teoretis dalam kegiatan pendidikan anak usia dini
Suyadi mengutip pendapat Tina Bruce yang telah merangkum sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini sebagai berikut:
  1. Masa kanak-kanak adalah dari kehidupannya secara keseluruhan. Masa ini bukan dipersiapkan untuk mengadapi kehidupan pada masa uang akan datang, melainkana sebatas optimalisasi potensi secara optimal.
  2. Fisik, metal, dan kesehatan, sama pentingnya dengan berpikir maupun aspek psikis (spiritual) lainnya. Oleh karena itu, keseluruhan (hilistis) aspek perkembangan anak merupakan pertimbangan yang sama pentingnya.
  3. Pembelajaran pada usia dini melalui berbagai kegiatan saling berkait satu dengan yang lain sehingga pola stimulasi perkembangan anak tidak boleh sektoral dan parsial, hanya satu aspek perkembangan saja.
  4. Membangkitkan motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai dari pada motivasi ekstrensik.
b) Prinsip-prinsip praktis dalam kegiatan pendidikan anak usia dini:
  1. Berorientasi pada kebutuhan anak
  2. Pembelajaran anak sesuai dengan perkembangan anak
  3. Mengembangkan kecerdasan majemuk anak
  4. Belajar melalui bermain
  5. Tahapan pembelajaran anak usia dini
  6. Anak sebagai pembelajar aktif
  7. Interaksi sosial anak
  8. Lingkungan yang kondusif
  9. Merangsang kreativitas dan inovasi
  10. Mengembangkan kecakapan hidup
  11. Memanfaatkan potensi lingkungan
  12. Pembelajaran sesuai dengan kondisi sosial budaya
  13. Stimulasi secara holistic

Perkembangan Anak Usia Dini

a) Periodisasi perkembangan anak dan pendidikannya
Montessori membagai periode perkembangan anak menjadi tiga tahapan, yaitu:
  1. Tahap I : 0-6 tahun (otak penyerap)
  2. Tahap II : 6-12 tahun (masa kanak-kanak)
  3. Tahap III : 12-18 tahun (masa remaja)
Jamal Abdul Rahman membagi tahapan mendidik anak menjadi 4 tahapan, yakni:
  1. Tahap I : dari masa sulbi sampai 3 tahun
  2. Tahap II : dari 4 sampai 10 tahun
  3. Tahap III : dari 11- 14 tahun
  4. Tahap IV : dari 15 sampai 18 tahun.                            
b) Prinsip-prinsip perkembangan
Hurlock dalam Suyadi mengemukakan sepuluh prinsip-prinsip perkembangan anak sebagaimana berikut ini:
  1. Perkembangan berimplikasi pada perubahan, tetapi perubahan belum tentu termasuk dalam kategori perkembangan karena perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.
  2. Perkembangan awal lebih penting atau lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya karena perkembangan awal menjadi dasar bagi perkembangan berikutnya. Apabila perkembangan awal membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, perkembangan sosial anak selanjutnya akan terganggu. Namun demikian, perkembangan awal (jika mampu mengetahuinya) dapat diubah atau disesuaikan sebelum menjadi pola kebiasaan.
  3. Kematangan (sosial-emosional, mental, dan lain-lain) dapat dimaknai sebagai bagian dari perkembangan karen perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar.
  4. Pola perkembangan dapat diprediksikan, walupun pola yang dapat diprediksikan tersebut dapat diperlambat atau dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
  5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diprediksikan. Pola perkembangan yang terpenting di antaranya adalah adanya persamaan bentuk perkembangan bagi semua anak; perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik; perkembangan terjadi secara berkesinambungan berbagai bidang berkembang dengan kecepatan yang berbeda dan terdapat korelasi dalam perkembangan yang berlangsung
  6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan (gen) atau keturunan dan sebagian yang lain karena kondisi lingkungan. Perbedaan pola perkembangan ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikis. ‘
  7. Setiap perkembangan pasti melalui fase-fase tertentu secara periodik mulai dari periode pralahir (masa pembuahan sampai lahir), periode neonatus (lahir sampai 10-24 hari), periode bayi (2 minggu sampai 2 tahun), periode kanak-kanak awal (2 sampai 6 tahun), periode kanak-kanak akhir (6 sampai 13-14 tahun). Dalam semua periode tersebut terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumny, biasanya disebut perilaku “bermasalah” (abnormal).
  8. Setiap periode perkembangan pasti ada harapan sosial untuk anak. Harapan sosial tersebut adalah tugas perkembangan yang memungkinkanpara orang tua dan guru TK mengetahui pada usia berapa anak mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian sosial yang baik.
  9. Keberhasilan melakukan tugas perkembangan sosial membuat kebahagian pada anak, dan berimplikasi pada keberhasilan dalam tugas-tugas lain selanjutnya.
  10. Setiap metode perkembangan memiliki makna kebahagiaan yang bervariasi pada anak,   
                                                                                    TK ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG BERTEMPAT DI DESA KEPATIHAN DAN PLAYGROUP AL AZHAAR NYA DI DESA BAGO JLN.MT. HARYONO III/5 NO.TLP (0355) 335 400 / CONTACT PERSON : BU NURHAYATI 0812 5924 6472